Kepulauan Natuna Terancam Di Rebut China, Inilah Tanggapan Tentara Republik Indonesia

Republik Rakyat Cina/RRC, literal: Republik Rakyat Tionghoa) adalah sebuah negara yang terletak di Asia Timur yang beribukota di Beijing. Negara ini memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia (sekitar 1,35 milyar jiwa) dan luas wilayah 9,69 juta kilometer persegi, menjadikannya ke-4 terbesar di dunia.[4] Negara ini didirikan pada tahun 1949 setelah berakhirnya Perang Saudara Tiongkok, dan sejak saat itu dipimpin oleh sebuah partai tunggal, yaitu Partai Komunis Tiongkok (PKT).[5] Sekalipun seringkali dilihat sebagai negara komunis, kebanyakan ekonomi republik ini telah diswastakan sejak tahun 1980-an. Walau bagaimanapun, pemerintah masih mengawasi ekonominya secara politik terutama dengan perusahaan-perusahaan milik pemerintah dan sektor perbankan. Secara politik, ia masih tetap menjadi pemerintahan satu partai. < wiki>

Sikap agresif China terhadap Laut China Selatan beberapa waktu ini membuat Tentara Nasional Indonesia (TNI) ikut waspada. Untuk mengantisipasi gangguan, TNI  menambah kekuatan personil TNI di Kepulauan Natuna.

"Pulau Natuna yang merupakan masuk wilayah NKRI, harus tetap dijaga dan dipertahankan," ujar Lodewyk di Medan, Jumat (4/12), demikian dilansir Antara.

Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung mengatakan, pengamanan Kepulauan Natuna terus ditingkatkan, dan ribuan personel TNI AD Kodam I/BB tetap di daerah tersebut. Seluruh pulau terluar mendapat pengawalan ketat dari TNI, karena merupakan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
Dia menyebutkan pemerintah berencana akan membangun satu Batalyon Raider di Kepulauan Natuna. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) juga telah minta pada Kodam I/BB untuk mencarikan arealnya.              

"Kita saat ini, masih sedang mencari lokasi untuk pembangunan Batalyon tersebut," kata jenderal bintang dua itu.

Pangdam mengatakan, Kemenhan juga akan membangun berbagai fasilitas, sarana dan prasarana di Pulau Natuna yang saat ini telah menjadi kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan wilayah teritorial Kodam I/BB.

"Kodam I/BB saat ini terus memantau segala perkembangan dan situasi keamanan yang terjadi di Pulau Natuna itu," kata mantan Panglima Divisi I Kostrad itu.

Pulau Natuna tersebut, memiliki sumber daya alam yang cukup besar dan pemandangan yang sangat indah. Natuna merupakan kepulauan paling utara di Selat Karimata dan memiliki luas 1.993 meter persegi (KM2). Wilayah Kepulauan Natuna merupakan kaya minyak, gas dan ikan, serta jalur pelayaran tersibuk di dunia.
merdeka.com

1 Response to "Kepulauan Natuna Terancam Di Rebut China, Inilah Tanggapan Tentara Republik Indonesia"

  1. Pemerintah Jokowi harus hati- hati dengan manuver pemerintah cina, sering menyaksikan cerita kung fu, itu merupakan representative karakter pemimipin disana, satu sisi mereka kelihatan sangat sangat baik dan santun, untuk mencapai tujuan yang sesungguhnya sangatlah diluar kesantunan dan sangat baik itu. Mungkin falsafah Tze Shunzu... Salah satunya adalah " janganlah kamu tunjukan sikap permusuhan dengan lawanmmu, tapi bersikap baik dan santunlah pada mereka, agar kita mengetahui kelemahan mereka tanpa mereka ketahui, setelah kelemahan kita dapatkan hanya dalam hitungan ( hari , minggu, bulan , tahun) kehancuran & kekalahan musuh dalam genggaman kita. Kebaikan cina dengan limpahan dana murah & melimpah seperti inilah ada tujuan besar terhadap negeri ini oleh cina berhati hatilah atad sikap cina ini. Tidak ada makan siang gratis. Saya hanya berharap semoga Pak Jokowi presindenku..tetap waspada & berhati hati terhadap agresivitas cina dewasa ini, ini tidak terlepas dari sumber daya alam energi, gas , minyak juga sumber hayati kayu, ikan yang mereka butuhkan menyuapi mulut penduduknya 1,5 M dan. Energitetap dibutuhkan untuk menggerakkan industri agar tetap berdenyut demi ekonomi betkelanjutan mereka. Dengan cara apapun akan mereka lakukan tanpa dan terkadang menabrak norma hukum internasional. Jika terhadap indonesia mereka berani melakukan gesekan langsung (artinya mereka menyeret indonesia konplik LCS) maka jelas cina tidak akan ada sahabat mereka di ASEAN hanya Kamboja, Timor Leste dan Korut (asa timur) pakistan ( asia selatan).... Kalau ini yang terjadi akan rugilah dan hilanglah sahabat,pasar produk ekspor mereka. Kuncinya Indonesia, Jadi kita punya bergaining, Jadi Pak Jokowi jangan mau didekte negara manapun, termasuk negara yang satu ini, alih tehnologi rudal syarat gak masuk akal, latihan militer bersama jangan2 mau mengukur kemampuan Tni kita, dengan alasan latihan penanggulangan perompak dan terorisme. Jadi pemetintah Jokowibharus berhati hati atas setiap kebaikan, dibelakang itu ada rencana besar terhadap negeri ini.Bravo NKRI jayalah terus TNI ku, kau adalah pengawal keutuhan negeri ini.

    BalasHapus